A.
Definisi Cloud Computing
Banyak pihak memberikan definisi cloud
computing dengan perbedaan di sana-sini antara lain :
Wikipedia mendefinisikan cloud
computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server
digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada
komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan
listrik”.
Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah
cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan
sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester mendefinisikannya sebagai “standar
kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur,
yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan
bayar-per-pemakaian.”
Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita
bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik,
apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal
menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita
dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut.
Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.
Gambaran tentang Cloud Computing
B.
Sejarah Cloud Computing
Sejarah cloud computing
dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT
meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur
publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir
tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai
munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry
Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi
Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu
menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja
dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an,
Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk
“software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud
computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2
(Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang
melansir Blue Cloud Initiative.
C.
Perkembangan Cloud Computing atau Komputasi Awan
Cloud computing saat ini
sangat populer, selain dari pemain besar software seperti Microsoft dan Google,
perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan
sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari
perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com,
merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online , dan RememberTheMilk.com,
manajemen tugas online. Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan
contoh yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan
layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan
Outlook atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan
browser memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Microsoft sebagai
perusahaan software terbesar saat ini, melansir “Microsoft Office 365” dan
“Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang
digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat ini. Sementara itu
Apple melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan
teknologi Cloud Computing. Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam mengincar
pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan
sederhana cloud computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat
memanfaatkan layanan secara online tanpa harus install program. IBM juga telah
meluncurkan produk pertamanya di teknologi ini sejak tiga tahun silam yang
bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai
perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap
“Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa ruang
penyimpanan yang diminati publik saat ini.
D.
Karakteristik
Cloud Computing
1. On-Demand Self-Services
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan.
Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini
membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat
mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja,
dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh
layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya
harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop,
warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah
layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi
sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan
bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi
beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka
kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah.
Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website
berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan
traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan
dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah
layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya
akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud
computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan
kepada pengguna, yaitu:
Setelah pengguna mengetahui
karakteristik dari Cloud Computing, berikutnya
akan dibahas jenis-jenis
layanan dari Cloud
Computing. NIST sendiri
membagi jenis layanan
Cloud Computing menjadi tiga sebagai berikut:
- Software as a
Service (SaaS)
SaaS adalah layanan
dari Cloud Computing dimana pelanggan
dapat menggunakan software (perangkat
lunak) yang telah
disediakan oleh cloud provider.
Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat
lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh dari layanan SaaS
ini antara lain adalah:
·
Layanan
produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
·
Layanan
email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
·
Layanan
social network: Facebook, Twitter,
Tagged, dsb.
·
Layanan
instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.
Selain contoh
di atas, tentu
masih banyak lagi
contoh yang lain.
Dalam perkembangannya,
banyak perangkat lunak
yang dulu hanya
bisa dinikmati dengan menginstal aplikasi tersebut di komputer
kita (on-premise) mulai bisa
dinikmatidengan layanan Cloud Computing.Keuntungan dari
SaaS ini adalah
kita tidak perlu
membeli lisensi software
lagi. Kita tinggal berlangganan
ke cloud provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian.
- Platform as a
Service (PaaS)
PaaS adalah layanan
dari Cloud Computing kita
bisa menyewa “rumah”
berikut lingkungannya, untuk menjalankan
aplikasi yang telah
dibuat. Pelanggan tidak
perlu pusing untuk menyiapkan
“rumah” dan memelihara
“rumah” tersebut. Yang
penting aplikasi yang dibuat
dapat berjalan dengan
baik. Pemeliharaan “rumah”
ini (sistem operasi, network,
database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab dari penyedia
layanan.
Sebagai analogi, misalkan
ingin menyewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang
sudah disewa, tanpa peduli bagaimana
“perawatan” dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting
adalah, suasananya nyaman
untuk digunakan. Jika
suatu saat dibuat tidak nyaman, maka pelanggan dapat
pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya. Contoh penyedia layanan PaaS:
Amazon Web Service, Windows Azure,
dan GoogleApp Engine
Keuntungan dari PaaS bagi pengembang
dapat fokus pada
aplikasi yang sedangdikembangkan tanpa
harus memikirkan “rumah”
untuk aplikasi, dikarenakan
ahl tersebut sudah menjadi
tanggung jawab cloud provider.
- Infrastructure
as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan dari Cloud Computing
sewaktu kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (unit komputasi,
storage, memory, network, dsb).
Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU),
penyimpanan data (storage), memory (RAM),
bandwidth , dan konfigurasi lainnya
yang akan disewa.
Untuk lebih mudahnya,
layanan IaaS ini adalah seperti menyewa
komputer yang masih
kosong. Kita sendiri
yang mengkonfigurasikomputer
ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita
dan bisa
kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
Contoh penyedia layanan IaaS
: Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dsb.Keuntungan dari IaaS ini
adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasikomputer virtual
tersebut dapat diubah (scale
up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat
komputer virtual tersebut
sudah kelebihan beban,
kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb. dengan
segera.
D. Kelebihan dan Kekurangan Cloud
Computing
Terdapat
6 keuntungan/manfaat dari penggunaan Cloud Computing:
1. Reduced Cost
Penggunaan teknologi
cloud menghemat biaya
dan lebih efisien
dikarenakan menggunakan
anggaran yang rendah
untuk sumber daya
dari sebuah organisasi dan juga membantu
dalam menekan biaya
operasi yang dikeluarkan
oleh sebuah organisasidalam
rangka meningkatkan reability dan kritikan sistem yang dibangun.
2. Increased Storage
Sebuah Organisasi
yang menggunakan Teknologi
Cloud Computing dapat
menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
3. Highly Automated
Seorang developer tidak perlu
khawatir terhadap software agar tetap up to date.
4. Flexibility
Cloud computing
menawarkan lebih banyak
lagi flexsibilitas dari
metode computing yang lama
dan dengan mudah
dapat berorientasi pada
profit dan perkembangan yang
cepat berubah
.
5. More Mobility
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat
mengakses informasi dimanapun
mereka berada. Cloud dapat membuat manajemen dan operasional lebih gampang karena
sistem pribadi atau
organisasi yang terkoneksi
dalam satu cloud sehingga dapat dengan mudah untuk
memonitor dan mengaturnya.
6.
Allows IT to Shift Focus
Sebuah organisasi
tidak perlu lagi
mengkhawatirkan server yang
harus di update dan isucomputing lainnya.
Secara umum cloud
computing adalah segala sesuatu yang melibatkan suatu penempatan layanan
(hosted services) melalui internet. Disamping
manfaat dari cloud computing ada
juga beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan Anda
untuk tidak mengadopsi sistem
cloud computing ini. Dibawah ini adalah beberapa hal diantaranya:
1.
Sistem ini
memerlukan koneksi internet
yang konstan, bila Anda
tidak memiliki koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang
mustahil bagi Anda yang ingin menggunkan sistem tersebut.
2.
Sistem cloud
computing juga tidak
dapat bekerja dengan
koneksi internet yang lambat.
Sebuah koneksi internet
yana lambat seperti
layanan dial -up, dapat
membuat cloud computing
menjadi kurang bagus dan
hampir mustahil untuk dilakukan. Applikasi
webbase memerlukan banyak
bandwith untuk menjalankannya.
Bila Anda memiliki bandwith yang
kecil akan sangat lama sekali bagi Anda untuk mengganti sebuah halaman
situs kehalaman yang lainnya.
3.
Dapat melambat. Bahkan walaupun
Anda telah menggunakan koneksi internet yangcepat sekalipun
applikasi berbasis web
kadang bisa menjadi
lambat untuk di akses, sama saja
seperti applikasi lain
yang Anda gunakan pada
komputer Anda. karena proses pengiriman informasi sebuah program dari
interface ke pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan
beberapa gangguan.
4.
Privacy, data
yang kita masukkan
ke provider mungkin
bisa terbaca oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan
kita.
5.
Data Ownership,
adanya kemungkinan hilangnya
kepimilikan data yang
kita masukkan ke provider
.
Terminal Services merupakan sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan. Dengan meluncurkan sistem operasi Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition, Microsoft mulai masuk ke dalam pasar enterprise, yang masih mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade ke sistem operasi baru.
Layanan Terminal Services dalam Windows NT Terminal Server Edition berjalan di atas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Desktop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Desktop
.
Terminal Server
Terminal Services merupakan sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan. Dengan meluncurkan sistem operasi Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition, Microsoft mulai masuk ke dalam pasar enterprise, yang masih mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade ke sistem operasi baru.
Layanan Terminal Services dalam Windows NT Terminal Server Edition berjalan di atas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Desktop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Desktop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar